Tekan Inflasi, Pemprov Gelar Pasar Murah di Buton Utara

KENDARINEWS.COM–Inflasi tertinggi terjadi di Buton Utara. Untuk itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pasar murah di kabupaten yang dinahkodai Ridwan Zakaria itu.

Bahkan, seluruh OPD Pemprov terkait diimbau untuk berpartisipasi dalam upaya pasar murah di wilayah ini. Seperti halnya Dinas Sosial Pemprov Sultra yang membantu dalam menghadirkan mobil logistik untuk mengantar bahan pokok yang akan dihadirkan pada pasar murah di Butur. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sultra Pahri Yamsul mengatakan, pihaknya telah membahas penekanan inflasi di Sultra bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID).

“Jadi kami besok (hari ini,red) mengirim mobil truk dua, nanti kerjasama dengan Bulog atas nama Pemprov Sultra untuk pasar murah di Buton Utara dalam rangka menekan inflasi,” katanya saat di wawancarai di kantornya, Rabu (29/3).

Dikatakan, pihaknya tentu akan mendukung penuh pelaksanan untuk menekan laju inflasi di Sultra. Namun tentu harus sesuai dengan tupoksi kewenangan instansinya. 

“Untuk pelaksanaan pasar murah di Butur ini dilakukan oleh Pemprov Sultra, kita di Dinsos dimintai mobil logistik dan besok kita kirim dua mobil,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian, saat menggelar rapat secara virtual bersama seluruh pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan tim pengendali inflasi daerah (TPID), Senin (26/3), juga menyorot Butur karena inflasinya tertinggi secara nasional.

“Inflasi tertinggi khusus untuk komoditas beras tertinggi di wilayah Buton Utara dan Sumatera Barat,” ungkap Tito. 

Untuk menekan angka inflasi tersebut, Tito mengimbau pemerintah daerah (pemda) setempat agar menggunakan dana tak terduga yang melekat dalam anggaran daerah masing-masing. “Kita sudah sampaikan bila terjadi inflasi, bisa menggunakan dana tak terduga,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio yang turut mengikuti rapat tersebut mengungkapkan bahwa untuk Sultra sesungguhnya bukan hanya Butur yang harga berasnya tinggi. Ada juga Kabupaten Wakatobi, Buton Tengah, Muna, dan Kolaka Utara. 

“Tapi memang Butur yang paling tinggi sehingga ini menjadi sorotan nasional. Harga beras Butur bahkan mencapai Rp18.750 per kilogramnya. Dan ini telah menjadi sorotan pusat. Karena itu, untuk menekan inflasi di Butur kita akan laksanakan pasar murah disana bekerjasama dengan Bulog dan BI Sultra. Kita juga telah mengintruksikan daerah untuk dapat menggunakan dana BTT dalam menekan inflasi, ” pungkasnya. (rah/kn) 

Tinggalkan Balasan