Menang Lawan Persikabo, PSM Jaga Rekor dan Puncaki Klasemen

KENDARINEWS.COM — PSM terus melaju menggapai puncak klasmen hingga mampu mempertahankan tren positif tidak pernah kalah.

Sebagai bukti Pasukan Ramang kembali mendulang tiga poin pada pekan ke-12 Liga 1, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin, 5 Desember. Mereka melakukan start baik saat kompetisi kembali digulirkan pascatragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

Kemenangan dua gol tanpa balas atas Persikabo 1973 juga memastikan PSM berhak atas puncak klasemen sementara dengan koleksi 25 poin. Yuran Fernandes dan kolega sukses menggeser Borneo FC yang akan bermain malam ini. Termasuk Madura United yang tumbang 3-0 dari PSIS Semarang.

Pelatih PSM Bernardo Tavares menilai hasil ini buah kerja keras tim. Anak asuhnya mampu bermain tanpa tekanan.

“Kita mulai permainan dengan baik. Kita membukukan banyak peluang. Sedangkan tim lawan hanya membuat satu dua peluang. Transisi juga kita eksekusi dengan bagus,” ungkap Tavares usia laga berakhir, Senin, 5 Desember.

Hanya saja, pelatih berlisensi UEFA Pro itu sadar Yuran CS terlihat sedikit kewalahan. Membiarkan lawan untuk menciptakan peluang. Olehnya, dia berpikir untuk mengubah tim.

“Beberapa pemain kurang bisa menunjukkan intensitas yang saya mau. Tetapi ini normal dan kita hanya latihan selama ini tanpa pertandingan kompetitif,” sambung pelatih berkepala plontos itu.

Stiker PSM Donald Bissa sangat bersyukur atas kemenangan ini. Termasuk kontribusi golnya. Sebab, dia baru saja “pecah telur” selama Pasukan Ramang memainkan 11 pertandingan di Liga 1 musim ini.

“Pertama mau bilang terima kasih kepada pemain, pelatih, staf yang selalu support aku sejak datang di PSM. Sekarang aku cetak gol pertama, aku senang sekali, karena itu gol pertamaku di Liga 1 ini,” ujar Bissa.

Penyerang naturalisasi asal Pantai Gading ini pun sangat optimis mampu memberikan pengaruh bagi Pasukan Ramang. Semangatnya kian membara usai gol perdananya tersebut. “Saya akan bekerja keras untuk PSM. Jadi bisa menang terus ke depannya,” tekad pemain berusia 30 tahun itu.

Di sisi lain, pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurjaman menilai kekalahan ini dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya jeda kompetisi. Sebab, banyak pemain yang merasa masih kurang beradaptasi kembali.

”Kami tampil pada lanjutan Liga 1 ini kurang maksimal, karena banyak kendala setelah dua bulan tanpa kompetisi. Ini bukan alibi atau alasan, tapi memang seperti itu. Kurang perform, sehingga kami bisa mengalami kekalahan,” ujarnya pascalaga.

Akan tetapi, pria yang akrab disapa Djanur itu mengatakan faktor utama kekalahan ini adalah absennya lima pemain inti mereka. Tiga dipanggil ke timnas dan dua tengah berkutat dengan cedera. “Sehingga sangat berpengaruh pada kekuatan tim malam ini,” jelasnya.

Djanur juga menyoroti dua pilar utamanya di lini belakang yang absen. Itu dianggap sangat berpengaruh dalam skema bertahan. ”Khususnya lini belakang. Dede Syahrul dan Andi cukup berpengaruh pada kokohnya pertahanan Persikabo,” terangnya. (fajar.co.id/kn)

Tinggalkan Balasan