Di sisi lain, Menko Polhukam Mahfud MD telah mendapat laporan dari BSSN. ’’Kemudian (laporan) analisis dari deputi VII saya,’’ ungkap Mahfud terkait peretasan yang menyerang kementerian dan lembaga negara di Indonesia. Dia tak menampik bahwa kebocoran data memang terjadi.
Meski begitu, Mahfud menggarisbawahi, data yang bocor tidak masuk kategori rahasia. ’’Nggak ada rahasia negara kalau saya baca,’’ ujarnya.
Data yang bocor adalah data umum. Yang bisa diperoleh di banyak tempat dan sudah muncul di media massa. ’’Jadi, belum ada yang membahayakan,’’ tambahnya. Meski begitu, pemerintah masih melakukan pendalaman dan merapatkan persoalan tersebut.
Ulah Bjorka di dunia maya sendiri belum berhenti. Kemarin dia sempat mengumumkan akun baru di Twitter, yaitu @bjorxanism. Namun, selang beberapa jam, akun tersebut ditangguhkan oleh Twitter.
Sebelum akun terbaru itu ditangguhkan, Bjorka sempat menulis beberapa posting-an. Salah satunya memprotes kebijakan Twitter yang menangguhkan akunnya. Sebab, dia sama sekali tidak membagikan hasil peretasannya via akun Twitter-nya. Dia menduga kebijakan Twitter itu atas permintaan dari pemerintah Indonesia.
Sementara, informasi-informasi hasil peretasan disebar lewat channel Telegram-nya. Dia kembali membagikan data pribadi pejabat pemerintahan. Kali ini data milik Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Sebelumnya, data pribadi yang dia umbar adalah milik Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kominfo Johnny G. Plate.
