Waspada Hepatitis Misterius, WHO Sebut KLB . Simak Imbauan IDI dan IDAI

KENDARINEWS.COM—Tiga anak diketahui meninggal dunia akibat hepatitis akut misterius yang belum diketahui jenisnya. Hal inilah yang mendorong Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan imbauan untuk seluruh masyarakat terutama orangtua dan anak agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Terutama di masa mudik Lebaran saat ini, seluruh tenaga kesehatan dan instansi terkait agar senantiasa waspada atas merebaknya kasus hepatitis akut.

Imbauan itu disampaikan Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi dengan menindaklanjuti Surat Edaran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) pada 27 April 2022.

“Saat ini kasus hepatitis akut misterius secara resmi telah dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO karena jumlah laporan kasus serupa terus bertambah,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Adib meminta seluruh organisasi profesi medis di bawah PB-IDI, dokter, dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni puskesmas, posyandu, klinik praktek mandiri, serta dokter praktik perorangan juga mewaspadai setiap gejala hepatitis pada anak dan dewasa.

Sebab hingga saat ini Hepatitis akut masih belum diketahui penyebabnya yang memiliki gejala seperti perubahan warna urine (gelap) danatau kotoran (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah, nyeri perut, lesu, dan/atau hilang nafsu makan, diare, kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST) atau Alanine transaminase (ALT) lebih dari

“Sementara dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan patogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut,” katanya Adib Khumaidi Selasa (3/5)

Sementara itu, Ketua Umum PP IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, turut meminta seluruh dokter anak dan residen dokter anak agar turut mengawasi apabila gejala yang dimaksud muncul pada pasien.

Adapun beberapa imbauan yang dikeluarkan oleh IDAI terkait adanya kasus Hepatitis Akut Misterius ini seperti, masyarakat harus tetap tenang dan berhati-hati, mencegah infeksi dengan mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan pribadi, memakai masker, dan menjaga jarak.(jpnn/kn)

Tinggalkan Balasan