KENDARINEWS.COM — Produksi tangkap ikan di Kota Kendari berkurang lima ribu ton. Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari mencatat tahun 2020, hasil tangkapan mencapai 36 ribu ton setiap bulan. Namun berkurang di tahun 2021 yang hanya mencapai 31 ribu ton per bulan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari Imran Ismail, mengatakan, tidak menutup kemungkinan di tahun ini, akan terjadi penurunan pendapatan. Berkurangnya produksi ikan ini terjadi akibat, pengaruh iklim la nina yang menyebabkan suhu permukaan air laut sangat tinggi. Sementara suhu permukaan di bawah lebih rendah atau dingin.
Sehingga ikan cenderung mengarah permukaan bawah, sedangkan alat tangkap nelayan menggunakan alat tangkap tradisional dengan cakupan 5 samapi 7 meter kedalaman. Hal ini yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi ikan. Walaupun produksi tangkap ikan di laut kurang tetapi sampai sekarang, kebutuhan ikan masyarakat di Kendari masih terpenuhi. Harga ikan masih dalam kategori aman.
“Sampai saat ini, penjualan ikan di pasar masih normal. Belum ada kenaikan harga di pasar-pasar di Kendari, hanya saja produksi tangkap ikan yang kurang,” katanya.
Ia memperkirakan permintaan ikan meningkat jelang Ramadhan. Meskipun begitu masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah berusaha agar pasokan ikan aman saat Ramadhan. (m1/b)