SIKKATO : Pangan Lokal Go Internasional, Oleh : Lili Darlian


Penulis : Lili Darlian (Mahasiswa S3 Ilmu Pertanian Universitas Halu Oleo)
 
KENDARINEWS.COM — Pengembangan diversifikasi pangan sebagai bagian untuk mewujudkan kedaulatan pangan hendaknya dilakukan oleh semua kalangan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menyusun dan implementasi strategi kebijakan terkait optimalisasi pemanfaatan potensi lahan dan kebiasaan mengkonsumsi pangan lokal, serta pengembangan produksi, industri, dan konsumsi pangan lokal. Selain itu, juga dilakukan dengan pengembangan teknologi pengolahan pangan, menyelaraskan kebijakan produksi dan industri pangan dengan kebijakan konsumsi pangan; promosi pangan lokal yang sehat, komprehensif, dan terus menerus; penciptaan pasar pangan lokal di tingkat nasional dan wilayah; serta diikuti penyediaan produk pangan lokal yang mampu bersaing dengan produk asing.


 
Faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi kekuatan pengembangan diversifikasi pangan yaitu: (1) potensi lahan subur masih banyak, (2) masih tersedia lahan kering dan marginal, (3) produksi pangan lokal meningkat, (4) harga pangan cenderung meningkat, (5) ragam jenis pangan lokal banyak, dan (6) adanya ragam pengolahan pangan lokal spesifik wilayah. Dari keenam faktor tersebut, yang utama menjadi kekuatan dipilih tiga faktor, yaitu: (1) potensi lahan dan kebiasaan mengkonsumsi pangan lokal, (2) ragam jenis pangan lokal yang banyak, dan (3) ragam pengolahan pangan lokal.
 
Kuliner merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam suatu destinasi wisata. Kuliner lokal akan mampu merepresentasikan keseluruhan karakteristik budaya yang ada dalam masyarakat suatu daerah. Di Sulawesi Tenggara terdapat beragam potensi kuliner lokal yang sangat potensial dan sudah sangat populer dalam masyarakat.
 
Menjamurnya makanan mancanegara di Kota Kendari, membuat makanan tradisional seolah kini mulai ditinggalkan. Pasalnya, berbagai makanan mancanegara mudah ditemukan. Sejak tahun 2010, Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah membudayakan menu makanan Sikkato dalam keluarga, maupun di rumah makan dan restoran. Makanan sinonggi terbuat dari sagu yang diperkenalkan oleh masyarakat etnis Tolaki dan Mekongga, kasuami yang terbuat dari ubi kayu diperkenalkan oleh masyarakat etnis Wakatobi dan Buton. Makanan kambose terbuat dari jagung, dan kabuto terbuat dari ubi kayu. Kambose dan kabuto diperkenalkan oleh masyarakat etnis Muna. Program Sikkato sempat booming di Kota Kendari, saat Walikota Kendari, Asrun mengeluarkan Peraturan walikota (Perwali) Nomor 15 Tahun 2010, tentang aksi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal. Pemerintah Kota Kendari telah gencar mempromosikan kuliner lokal Sinonggi, Kasuami, Kambose, dan Kabuto atau biasa disebut dengan Sikkato tersebut. Sikkato dipromosikan sebagai panganan khas daerah asal Sulawesi Tenggara.

Lili Darlian

Pemerintah Kota Kendari terus berupaya memperkenalkan atau mensosialisasikan panganan lokal tersebut melalui berbagai ajang dan pameran kuliner. Panganan non-beras tersebut sudah ikut memperkaya keragaman kuliner yang ada di Kota Kendari. Bahkan Sikkato sudah menjadi target makanan yang harus dicicipi oleh para wisatawan. Penganan Sikkato ini sudah menjadi salah satu incaran para penikmat kuliner dari berbagai kalangan di kota Kendari. Setiap tamu pemerintah atau warga luar Sultra yang berkunjung ke Kendari selalu ingin mencicipi panganan lokal tersebut. Guna meningkatkan lagi promosi Sikkato, Pemkot Kendari sampai mengirim surat edaran kepada pemilik hotel maupun restoran agar memasukkan Sikkato ke dalam menu makanan spesial mereka, sehingga tamu luar daerah mudah menjumpai panganan tersebut. Bahkan saat ini, sudah banyak rumah makan yang tumbuh dan menyajikan khusus panganan lokal Sikkato.


 
Memilih makanan bukan lagi karena kebutuhan fisik semata, melainkan jadi bagian dari gaya hidup. Apalagi untuk orang muda atau generasi milenial, syarat utama makanan yang mereka sukai adalah tak sekadar enak tapi harus memiliki tampilan tak biasa. Ada studi di Amerika Serikat tentang perilaku masyarakat masa kini, di mana tiga dari empat milenial membutuhkan makanan yang membangkitkan pengalaman baru, membuat mereka lebih senang juga memiliki pengalaman stimulasi rasa, pengalaman makanan yang challenging (menantang) dan lebih berekspresi. Dari sisi tampilan, bisa digabungkan dengan stimulasi rasa, sehingga akhirnya makanan itu bisa menarik untuk dikonsumsi oleh generasi milenial. Perilaku generasi milenial memang suka dengan tantangan baru dan eskperimen. Situasi ini tak lepas dari perubahan zaman yang membuat semua hal kian beragam, termasuk makanan. Kalau zaman dulu tidak banyak pilihan, sekarang banyak plihan dan buat tingkat kepuasan kian tinggi.
 
Potensi makanan tradisional amatlah tinggi sebagai daya tarik wisatawan mengingat keunikan rasa, penyajian maupun nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Nilai ekonomi yang terkandung dalam pengembangan makanan tradisional juga amat berpengaruh. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan makanan tradisional agar dapat diminati hingga mancanegara, meliputi (1) Adaptasi pengolahan makanan; mampu meng-upgrade makanan daerah, tradisional tapi disajikan dengan gaya modern, SIKKATO bisa dimodifikasi. Kaum muda mulai bosan dan protes karena merasa kreativitasnya mati bila ketat terkungkung pada pakem tradisional. Mereka mulai mengekspresikan kreativitasnya baik dalam pengolahan, eksplorasi bahan-bahan, maupun teknik penyajian, dan lahirlah fussion food, yang lebih bebas tidak terikat pakem-pakem yang kaku, mereka memfungsikan segala potensi kuliner yang ada tanpa batas. Sebagian ingin menyajikan hasil pengolahannya apa adanya sesuai dengan bahan dasarnya yang alami (courtesy food); (2) Adaptasi penyajian makanan, dalam dunia pariwisata, budaya barat akan berpengaruh terhadap tata cara penyajian seni kuliner lokal. Kita bisa meniru salah satu bentuk penyajian makanan asing, seperti American service yaitu pelayanan makanan yang paling sederhana, makanan sudah disiapkan di atas piring tamu oleh juru masak (cook) dan disajikan di hadapan tamu, makanan dan minuman disajikan dari sébelah kanan tamu. American Service digunakan untuk menyajikan makanan kepada tamu yang membutuhkan pelayanan cepat pada restoran yang tidak formal dan membutuhkan prosedur penyajian makanan yang sederhana. (3) Peningkatan kualitas makanan, agar dapat bersaing dengan makanan asing lainnya, produk makanan tradisional harus selalu memperhatikan kualitas secara keseluruhan baik dari segi penampilan, rasa dan aroma, tekstur, suhu pada saat penghidangan, warna makanan, dan karakter makanan, serta dari segi kebersihan dan kesehatan. Jika produk yang ditawarkan dari segi kualitas tidak memenuhi standar kualitas makanan secara internasional tentu akan kalah bersaing dengan produk makanan asing lainnya. Selama ini makanan tradisional yang dibuat di hotel hanya mengandalkan rasa saja. Penggunaan resep baku yang standar belum digunakan oleh hotel secara seragam sehingga menghasilkan rasa yang berbeda dan tidak konsisten. Oleh karena itu, para ahli kuliner lokal harus memikirkan cara untuk membakukan resep-resep makanan tradisional agar dapat diterima dan dikonsumsi oleh wisatawan. Konsep restoran dibuat lebih segar dan kekinian tanpa meninggalkan kesan tradisional. (4) Kemasan yang sifatnya tahan lama dan dapat dikirim ke luar daerah maupun ke luar negeri bagi yang merindukan makanan tradisional SIKKATO, (5) Promosi, merupakan tindakan yang tidak kalah penting dalam upaya meningkatkan minat masyarakat daerah maupun luar terhadap SIKKATO, peran media sosial sangat berpengaruh karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun, tidak berbatas jarak dan waktu. Semoga SIKKATO tidak hanya menjadi kenangan tetapi selalu dirindukan untuk dinikmati.
 
 
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan bisnis makanan lokal go international, yaitu:
Lakukan Penelitian Pasar; Pasar di Indonesia belum tentu sama dengan pasar Internasional, oleh karena itu sebelum memutuskan untuk mengembangkan bisnis ke luar negeri, harus mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pasar Internasional. Dengan informasi yang lengkap, maka akan lebih matang untuk mengembangkan bisnis ke taraf Internasional. Tak hanya itu, informasi yang lengkap juga dapat membantu untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko dan membuat rencana untuk menghindari kesalahan sehingga bisnis akan dianggap sebagai merek Internasional dengan pemikiran yang maju, dapat dipercaya, dan juga memiliki kredibilitas tinggi.
Manfaatkan Media Promosi; Sebagai pengusaha pasti sudah tahu seberapa kuatnya promosi memengaruhi kesuksesan bisnis. Sebagai pengusaha yang ingin mengembangkan bisnisnya ke luar negeri, dapat memanfaatkan media Internet, khususnya media sosial seperti Facebook dan Instagram. Dengan mempromosikan bisnis melalui Internet, pasar International dapat melihat dan mengetahui keberadaan produk kita sehingga mereka pun akan lebih mengenal produk dan tertarik dengan produk yang dipromosikan.
Buat Produk dengan Kualitas Tinggi; Produk dengan kualitas tinggi pasti akan dicari banyak orang. Meski harganya sedikit mahal, konsumen akan rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk produk dengan kualitas tinggi. Untuk mengetahui apakah produk kita telah memiliki kualitas tinggi, ada baiknya membuat ulasan konsumen. Hal ini dapat membantu melakukan penilaian dan evaluasi agar produk kita dapat diterima dengan baik di pasar Internasional.
Mencari Relasi yang Baik; Relasi merupakan hal penting dalam dunia bisnis dan mencari relasi bukanlah hal yang mudah. Dengan adanya relasi yang baik, bisnis akan berjalan dengan baik dan mendapatkan beberapa keuntungan seperti modal tambahan, media promosi dan periklanan, kerja sama penitipan barang, atau kerja sama lainnya. Relasi yang baik akan membantu dan memudahkan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, sebagai pengusaha ada baiknya untuk memperluas jaringan dan mencari relasi. Ingin melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri berarti harus mengembangkan skill dan strategi dalam bisnis. Dengan adanya strategi bisnis yang matang, rekan kerja atau perusahaan luar dapat memastikan bahwa mereka sedang menjalin relasi dengan orang yang tepat. Buatlah rencana bisnis yang ambisius namun tetap kredibel dalam menilai peluang bisnis yang beragam. Tak hanya itu, untuk mengembangkan bisnis ke luar negeri, juga memerlukan laporan keuangan yang dapat memudahkan, dalam memonitor perkembangan dan posisi keuangan bisnis. Dengan adanya laporan keuangan, dapat lebih fokus dalam membuat inovasi untuk mengembangkan bisnis di luar maupun di dalam negeri. Saatnya SIKKATO sebagai pangan lokal go internasional. (*)

Tinggalkan Balasan