KKT Peduli Warga Kurang Mampu

Ketua KKT Sultra, Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si. (kedua kanan) bersama Muh Ewa (kanan), Pengurus KKT Sultra saat menyalurkan bantuan kepada keluarga Muh Idrus Dg Ngampi, Jl Laheda, Punggolaka, Kendari, Rabu malam (30/6).

KENDARINEWS.COM–Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat peka terhadap derita warga Kota Kendari, terutama perantau asal Butta Turatea. Kepedulian KKT tersebut diimplementasikan dengan memberikan bantuan kepada keluarga kurang mampu di Jalan Laheda, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu. Ketua KKT Sultra Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si., bersama rombongan menyalurkan bantuan dari donasi anggota KKT Sultra kepada keluarga Muh. Idrus Dg Ngampi, tadi malam (30/6).

Ketua KKT Sultra Prof Eka Suaib mengungkapkan, Muh Idrus Dg Ngampi hidup bersama keluarganya di kompleks pangkalan taksi Bosowa Kendari. Kondisi ekonomi masih sangat memprihatikan. “Dg Ngampi saat ini sedang terbaring sakit dan dalam perawatan medis di RSUD Kota Kendari. Hanya anak-anaknya yang tinggal di rumah karena istrinya sedang menjaga sang suami di rumah sakit,” ungkap Prof Eka Suaib.

Selain kondisi ekonomi yang memprihatinkan, kata dia, penyaluran bantuan tersebut sebagai bentuk empati kepada sesama perantau dari daerah yang sama (Jeneponto). Aksi tersebut akan mengokohkan rasa solidaritas masyarakat Jeneponto yang tinggal di Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Kendari. “Kami mencoba menanamkan sikap sikamaseang (memperkuat tali asih) antar sesama. Dengan kepedulian ini, saya yakin, kekompakan dan kebersamaan masyarakat Turatea (Jeneponto) akan semakin solid di Sulawesi Tenggara,” katanya.

Guru Besar FISIP UHO itu menambahkan, kepedulian KKT terhadap warga tidak mampu tak hanya tertuju pada keluarga Muh Idrus Dg Ngampi. Namun, jika ada warga yang kurang mampu teridentifikasi, maka KKT akan berusaha memberikan perhatian serius. Para donaturnya berasal dari pengurus dan anggota KKT yang memberikan bantuan secara ikhlas. Langkah tersebut dinilai sangat penting dalam menumbuhkan kepedulian sosial warga Jeneponto di perantauan.

“Kepedulian sosial ini hanya salah satu kegiatan spontanitas dari KKT dalam memperkuat hubungan silaturahim. Beragam kegiatan lain juga kami lakukan untuk membangun interaksi dan menjalin keakraban dengan warga Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara. Memperkuat hubungan silaturahim ini merupakan implementasi dari filosofi Sipakatau, Sipakalabbiri, Sipakainga, Sipassiriki, dan Sikamaseang dalam bingkai Abbulo Sibatang, Accera Sitongka-tongka,” jelasnya. (aka)

Tinggalkan Balasan