KENDARINEWS.COM–Wabah Covid-19 masih jadi pandemi ditanah air. Setiap hari, ada saja warga yang terpapar wabah yang menyerang sistem pernapasan itu. Di Kendari, jumlah kasus aktif Covid-19 tercatat sebanyak 62 kasus (1,98 persen). Jumlahnya masih terkendali.
Menurut Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, jumlah kasus aktif di Kendari masih relatif terkendali jika dibandingkan daerah lain di Indonesia. Pihaknya, kini tengah fokus untuk terus menekan penyebaran wabah tersebut.
“Satgas terus bekerja siang dan malam untuk menangani pandemi ini. Ada juga tim yang bertugas untuk melakukan tracing terhadap mereka yang terpapar agar tidak menularkan kepada yang lain,” kata Siska Karina Imran, kemarin.
Ia tak menampik jika terjadi kenaikan kasus yang diakibatkan mudik lebaran idul fitri beberapa pekan lalu. Meski begitu, pihaknya dengan cepat melakukan skrining sehingga penyebarannya bisa dicegah.
“Bapak Wali Kota sudah menginstruksikan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melakukan tracing terhadap masyarakat yang masuk dalam karegori kontak erat. Terutama para pelaku perjalanan dari luar kota. Kita akan terus bekerja sampai benar-benar kondisi normal,” kata Siska.
Istri Mantan Wali Kota Kendari ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi yang tengah digalakkan pemerintah saat ini. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko terpapar Covid-19.
“Masyarakat khususnya tiga kelompok yang rentan terpapar Covid-19 seperti tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia (lansia), dan petugas pelayanan publik kami sarankan untuk segera melakukan vasksinasi. Jika semua sudah tervaksin maka akan menyasar masyarakat umum lainnya. Supaya cepet terbentuk Herd Immunity (kekebalan kelompok) agar kita bisa segera terbebas dari pandemi ini,” ungkap Siska.
Senada, Jubir Satgas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 Kota Kendari dr.Algazali Amirullah mengatakan meski terjadi peningkatkan kasus, akan tetapi statusnya masih kategori terkendali.
Peningkatan tersebut, lanjut dia, disebabkan meningkatknya mobilisasi warga sebelum dan sesuda Hari Raya Idul Fitri pada Mei lalu. Terutama mobilisasi keluar masuk dalam Kota Kendari. Algazali tak menyebut detail jumlah pasien dari pelaku perjalanan, yang jelasnya mereka terpapar merupakan pasien tanpa gejala dan sebagian besar melakukan isolasi mandiri dirumah.
“Kita terus awasi. Oleh karena itu kami minta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, menghindari kerumunana dan mengurangi bepergian jika tidak ada urusan mendesak,” kata Algazali.
Sekedar informasi, jumlah kasus Covid-19 hingga 18 Juni pukul 15.00 wita tercatat sebanyak 4.735 kasus. Rinciannya, sebanyak 62 pasien (1,98 persen) dalam perawatan, 4.618 sembuh (96,23 persen), dan 58 pasien (1,79) dinyatakan meninggal dunia. (ags)