KENDARINEWS.COM–Setahun lebih, negeri ini dilanda prahara pandemi Covid-19. Setahun lebih pula, anak-anak bangsa belajar secara daring (online). Tak ada Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pemerintah Provinsi Sultra berencana menerapkan PBM tatap muka secara terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli nanti.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra dan Dinas Dikmudora Kota Kendari telah mempersiapkan seluruh sekolah untuk menghadapi PBM tatap muka. Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio memastikan seluruh SMA, SMK, dan SLB di Sultra sudah disiapkan sejak awal. Menurutnya, seluruh sekolah di Sultra menyiapkan kelengkapan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penyebaran Covid-19.
“Belajar tatap muka dibuka karena saat ini program vaksinasi terus berjalan. Guru dan tenaga kependidikan juga ikut vaksinasi. Kita berharap akhir Juni nanti, mereka semua sudah tuntas divaksin, ” kata Asrun Lio kepada Kendari Pos, Selasa (18/5). Ia menambahkan, sejak awal tahun 2021, pemerintah daerah di Sultra telah diminta pemerintah pusat untuk mempersiapkan rencana pelaksanaan PBM tatap muka dengan baik. Aspek eamanan peserta didik dan para pendidik harus jadi prioritas. “Dalam rencana dimulainya pembelajaran tatap muka, harus diikuti persiapan yang matang dari sisi teknis dan psikologis para peserta didik dan pengajar,” jelasnya.
Persiapan sangat penting dilakukan setiap sekolah, agar peserta didik dan pendidik bisa beradaptasi dengan baik terhadap kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. “Kesiapan yang dilakukan diantaranya, pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, seperti wadah cuci tangan, menjaga jarak di ruang kelas dan peserta didik serta pendidik wajib memakai masker,” rinci Asrun Lio.
Demi mendukung berhasilnya penerapan prokes, Asrun Lio meminta para guru untuk menyosialisasikan pentingnya penerapan prokes dilakukan siswa sejak dari rumah. “Kita berharap dengan langkah itu dapat menghasilkan pola-pola belajar tatap muka yang adaptif di masa pandemi ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Sultra, Dr. Nur Alim mengaku, pihaknya sangat mendukung adanya pembelajaran tatap muka. “Tentu ini merupakan model pembelajaran yang dirindukan selama ini. Intinya apabila sekolah sudah siap, kami sangat mendukung,” ujarnya.
Mantan Rektor IAIN Kendari itu berharap semua sekolah di Sultra siap dalam pembelajaran tatap muka. “Saya kira selama ini, para siswa maupun guru sudah berpengalaman dengan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Tinggal bagaimana konsistensi mematuhi prokes saat pembelajaran tatap muka,”ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kendari, Makmur mengatakan sejumlah sekolah di Kota Kendari bakal menggelar PBM tatap muka. Menurut Makmur, kebijakan tersebut dihasilkan berdasarkan kesiapan seluruh sekolah yang menyatakan siap menggelar PBM tatap muka.
Selain itu, lahirnya Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri (Mendikbud, Menag, Menkes, Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 menjadi dasar penyelenggaraan PBM tatap muka Juli mendatang.
“Prinsipnya, kami siap PBM tatap muka. Kebijakan ini, bukan pertama kali dikeluarkan. Sehingga, tentu kami sudah siap. Mulai dari penyediaan sarana dan prasarana kelengkapan prokes Covid-19 di seluruh sekolah. Itu semua sudah sangat siap 100 persen,” ungkap Makmur, (Selasa 18/5).
Makmur mengaku, persiapan PBM tatap muka sebenarnya sejak lama direncanakan. Tepatnya, sejak awal masuknya Covid-19. “Dalam prosesnya, meski PBM tidak tatap muka, kami tetap pantau terus menerus. Terutama kesiapan prokes. Ini untuk memastikan, semua sesuai standar pencegahan pandemi Covid-19,” kata Makmur.
Kendati demikian, Dinas Dikmudora Kendari akan kembali memverifikasi seluruh sekolah dan mengecek kesiapan sekolah sebelum menggelar belajar tatap muka. Termasuk memastikan seluruh tenaga pendidik (guru) telah divaksin. “Kami memastikan kelayakan dan keamanan seluruh sekolah,” kata Makmur.
Dia berharap, kebijakan penyelenggaraan belajar tatap muka, bisa menjadi awal mula bangkitnya sistem pendidikan di Indonesia. “Pastinya, PBM tatap muka ini sangat positif. Selama ini, proses belajar online kurang efektif. Dengan belajar secara langsung, bisa memberikan loncatan bagi perubahan pendidikan menjadi lebih baik,” kata Makmur.
Terpisah Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, La Ode Muhammad Rajab Jinik mengingatkan pemerintah memastikan seluruh guru telah divaksin. Itu penting untuk melindungi warga sekolah dari risiko penularan Covid-19. Selain itu, harus mendapat persetujuan orang tua atau wali murid. “Ini juga menjadi dasar. Kalau orang tua siswa mau, ya silakan. Kalau orang tua siswa tidak mau, ingat bahwa itu dilarang,” cetusnya.
Sekadar informasi, jika PBM tatap muka tetap digelar pada Juli mendatang, maka dipastikan sekira 203 satuan tingkat pendidikan di Kota Kendari akan aktif kembali. Rinciannya, sebanyak 144 SD (107 Negeri, 37 Swasta) dan 59 SMP (25 Negeri, 34 Swasta). (rah/ags/b)