DLHK Kendari Gagas Program Menabung Sampah

KENDARINEWS.COM — Tidak bisa dipungkiri, sampah sudah menjadi masalah global. Pemerintah tak henti mencari solusi pengelolaannya. Di Kendari, Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menghadirkan program menabung sampah. Program tersebut diharapkan bisa meminimalisir volume sampah di tempat pembuangan sementara (TPS).

Kepala DLHK Kendari Nismawati

Kepala DLHK Kendari Nismawati menjelaskan, program menabung sampah merupakan salah satu upaya dalam meminimalisir sampah yang berserakan di TPS. Masyarakat akan diedukasi cara untuk memilah sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik).

“Ini (program menambung sampah) supaya mereka cepat tahu dan mengerti cara mengelola sampah. Untuk sampah kering ada beberapa jenis misalnya kardus, kertas, botol plastik. Itu bernilai ekonomis. Bisa ditabung di Bank Sampah,” kata Nismawati, Jumat (30/04/2021).

Lanjut dia, tahap awal program ini akan diterapkan pada seluruh ASN lingkup pemkot, khususnya sebagi pilot project akan diterapkan di DLHK. Jika berhasil maka akan diterapkan di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot dan juga masyarakat umum.

Adapun mekanisme program menabung sampah, kata Nismawati, nantinya setiap ASN diwajibkan memilah sampah dari rumah. Untuk sampah kering berupa kertas, kardus, dan botol air mineral dipisahkan untuk kemudian dibawa ke kantor setiap Jumat.

“Jadi meskipun sampah diproduksi dari hari Senin, itu bisa disimpan sampai hari Jumat. Nah, nanti ada pengepul yang akan datang ambil di kantor, dan dia akan bayar kita. Istilahnya kita macam nabung. Jadi nanti diakumulasikan di buku tabungannya,” kata Nismwati.

Sementara khusus sampah organik, pihaknya membuka setiap hari bagi ASN untuk menyimpan sampahnya pada komposter yang telah disiapkan, “Kalau sampah organik itu lebih dari 20 jam sudah menimbulkan bau, karena ada mikro ornagismenya. Sehingga harus dibawa pada hari itu juga,” kata Nismawati.

“Komposter baru ada enam unit. Itupun baru di DLHK. Nanti akan diadakan di seluruh OPD termasuk Bank Sampah. Yang menyetorkan (sampah) tetap melapor. Jadi nanti sampahnya kita olah jadi pupuk,” pungkasnya. (ags/b)

Tinggalkan Balasan