KENDARINEWS.COM — Jika 2020 lalu pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wakatobi berhasil mencapai target nasional dalam mencetak Kartu Identitas Anak (KIA), maka tahun ini sulit terealisasi. Cetak KIA di Wakatobi sejauh ini telah mencapai 21 persen. Pemerintah Pusat menambahnya menjadi 30 persen untuk target yang harus dicapai tahun 2021.
Sayang, dengan anggaran dan alat yang kurang memadai, kurang lebih sembilan persen KIA yang harus dicetak tahun ini dan justru lebih sedikit dibanding tahun lalu, dirasakan cukup berat. Pihak Disdukcapil Wakatobi memutuskan untuk menghentikan sementara pelayanan KIA. Meskipun sudah banyak pihak sekolah yang mengusulkan data para siswa. Kepala Disdukcapil Wakatobi, Abdul Rahim, menjelaskan, kebijakan tersebut bukan kesengajaan. Pihaknya tak bisa berbuat banyak jika alat print KIA tidak mendukung. “Satu alat pinjaman dari Pemerintah Pusat kami fokuskan dulu untuk cetak KTP. Untuk cetak KIA kami hentikan sementara waktu,” pasrahnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap melayani beberapa masyarakat yang datang mengurus KIA di Disdukcapil. Namun, jika pengurusan secara kolektif, maka pihaknya tidak punya pilihan lain selain menghentikan sementara pelayanan tersebut. “Data-data anak dari pihak sekolah biasanya diusulkan satu kali. Alhamdulillah tahun lalu beberapa sekolah sudah kita serahkan KIA-nya. Tapi tahun ini belum bisa kami layani,” tambahnya. Abdul Rahim hanya bisa berharap alat print pengadaan tahun 2020 lalu yang rusak bisa segera diperbaiki. Sehingga pelayanan untuk KIA bisa kembali normal.
“Kita tinggal cari anggaran untuk perbaikan alat. Tapi, karena memang belum ada, kami tidak bisa berbuat banyak. Saat ini hanya bisa bersabar saja,” akunya. Sementara itu, terkait pelayanan KIA yang belum bisa normal, pihaknya beberapa kali telah melakukan komunikasi dengan para orang tua. “Sudah sebagian tahu kalau alat kita rusak. Intinya kita akan tetap berupaya semaksimal mungkin agar tahun ini bisa kita capai target nasional. Meskipun dalam kondisi yang sulit,” harap Rahim. (b/thy)