Indeks Pembangunan Manusia Kota Kendari Terus Alami Peningkatan

KENDARINEWS.COM — Trik Pemkot Kendari meningkat kualitas hidup warga metro cukup efektif. Tiap tahunnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari terus mengalami peningkatan seberas 0,56 persen. Indikator IPM meliputi kesehatan, pendidikan dan ekonomi atau standar kelayakan hidup. Padahal kurun waktu setahun warga kota Lolu terkena imbas virus corona. Wakil Wali Kota (Wawali) Kendari, Hj. Siska Karina Imran mengungkapkan berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), IPM Kota Kendari pada 2020 tercatat sebesar 83,53 persen, meningkat 0,67 dari tahun sebelumnya (2019) hanya 82,86 persen.

IPM Kota Kendari kata dia, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2017, IPM tercatat hanya 81,83 persen meningkat 0,39 persen menjadi 82,22 persen pada 2018. Selanjutnya, mengalami peningkatan sekira 0,64 menjadi 82,86 persen pada tahun 2019. “Rata-rata naik 0,56 persen,” ungkapnya. Peningkatan tersebut lanjut istri mantan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra ini, dipengaruhi angka harapan hidup masyarakat kota Kendari yang terus meningkat. Siska mencontohkan sebelumnya (2019) angka harapan hidup hanya 73,75 tahun menjadi 73,77 tahun pada 2020.

Meningkatnya harapan hidup warga Kendari, tak lepas dari berbagai program yang dihadirkan Pemkot Kendari yang meliputi berbagai program perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial terlebih di masa pandemi covid-19. “Kita sudah porsikan APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) untuk item-item dimaksud. Misalnya pendidikan dan kesehatan itu kita porsikan masing-masing 20 persen dan 10 persen dari total APBD 1,5 triliun,” kata Siska Karina Imran.

Di sisi lain, pemberian bantuan sosial kepada masyarakat terdampak covid-19 juga turut andil dalam pemulihan ekonomi daerah sekaligus peningkatan IPM Kota Kendari. Misalnya pada 2020, pihaknya berhasil menyalurkan bansos berupa paket sembako sekira 32.941 paket, bantuan langsung uang tunai sebesar Rp 300 ribu kepada 3.639 karyawan dan 3.786 pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) terdampak covid-19 dan bantuan permodalan sebesar Rp 1 juta kepada sekira 500 UKM.

Selanjutnya pada 2020, pihaknya sukses mengikutsertakan sekira 5.023 warga kurang mampu dalam program tersebut (JKN-KIS) sehingga total saat ini pihaknya berhasil mendaftarkan sekira 82 ribu orang. “Ini wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Kami pastikan akan selalu memberikan rasa aman bagi seluruh warga. Agar indeks pembangunan manusia kita kedepannya bisa semakin meningkat. Menuju masyarkat Kota Kendari yang sejahtera,” kata Siska. (b/ags)

IPM Kota Kendari
2020 83,53 Persen2019 82,86 Persen
2018 82,22 Persen
2017 81,83 Persen

Upaya Peningkatan IPM

  1. Porsikan 20 Persen APBD untuk Pendidikan
  2. Anggaran Kesehatan 10 Persen
  3. Galakkan Pogram Perlindungan Sosial dan Bansos
    -Salurkan 32.941 Paket Sembako
    -BLT Rp 300 Ribu kepada 3.639 karyawan dan 3.786 pelaku UKM
    -Bantuan Permodalan Rp 1 Juta kepada 500 UKM
    -Tambah 5.023 Warga dalam Program JKN (Total 82 Ribu)

Tinggalkan Balasan