KENDARINEWS.COM — Kampanye program keluarga berencana (KB) dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Baubau. Edukasi terus dilakukan ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya pada wilayah yang keikutsertaanya dalam program KB, masih rendah. Bahkan untuk memaksimalkan program tersebut, saat ini BKKBN telah membentuk 10 kampung KB yang diintegasikan dengan kampung nelayan. Tujuannya untuk menekan angka kelahiran.
“Saat ini kita memiliki binaan 10 kampung KB. Tiga diataranya adalah intergrasi antara kampung KB dan kampung nelayan. Yang kita tunjuk sebangai kampung KB adalah Kelurahan yang keikutsertaan masih rendah. Tingkat ekonominya juga masih minim,” kata Kepala BKKBN Kota Baubau, Suarmawati, Rabu (11/3). Wilayah yang masuk dalam binaan kampung KB sebanyak tujuh, yakni, Kelurahan Labalawa, Bataraguru, Lamangga dan Kelurahan Kaisabu Baru. Kemudian Kelurahan Gonda Baru, Kalia-Lia, dan Lakologou. Sementara untuk Kelurahan Palabusa, Tampuna dan Kelurahan Wameo masuk dalam program kampung KB integrasi dengan kampung nelayan.
“Tidak semua kelurahan di Baubau masuk dalam integrasi kampung KB dan kampung nelayan. Hanya ada tiga kelurahan. Tetapi tujuannya sama semua, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program kampung KB dan intergasi dengan kampung nelayan, kita dorong supaya yang ikut KB lebih banyak. Endingnya adalah kesejahteraan meningkat,” ungkap wanita berhijab itu.
Pihak BKKB Kota Baubau mengklaim, program kampung KB dan integrasi kampung nelayan telah membawa perubahan positif. Kesejahteraan masyarakat di 10 kelurahan itu mulai membaik. “Yang pertama pemberdayaan kelompok prasejahtera yang awalnya sedikit, sekarang lebih banyak. Artinya tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat karena banyaknya kelompok yang terbentuk. Kedua capaian peserta KB tercapai,” terangnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Baubau itu menambahkan, binaan 10 kampung KB yang dilakukan saat ini telah melebihi jumlah yang ditargetkan pemerintah pusat. “Sebenarnya yang ditargetkan pusat hanya delapan saja. Tapi lebih banyak lebih bagus. Hanya kita sesuaikan dengan kondisi penganggarannya. Kemudian setiap bulan ada pembinaan dan edukasi yang kita lakukan,” tandas Suarmawati. (b/ahi)