KENDARINEWS.COM — Program vaksinasi covid-19 di Kota Kendari sudah berjalan sejak Januari lalu. Ribuan dosis telah disuntikkan kepada kelompok yang rentan terpapar wabah yang menyerang sistem pernapasan itu. Namun, penyaluran belum dilaksanakan secara massal, mengingat stok vaksin terbatas jumlahnya. Pemerintah menyarankan pemberian vaksin harus tetap sasaran supaya efektif dalam membentuk kekebalan tubuh atau Herd Immunity.
Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran yang dipercaya mengawasi pelaksanaan vaksinasi di Kota Kendari mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk berhati-hati dalam menyalurkan vaksin. Pasalnya, vaksin yang dipasok Kementerian Kesehatan terbatas jumlahnya. “Penyaluran gelombang pertama vaksinasi memang diprioritaskan untuk nakes. Tapi semua belum dapat karena masih ada beberapa yang belum datang (vaksin). Itu tetap diporsikan,” kata Siska.
Untuk gelombang pertama sambungnya, program vaksinasi menyasar tiga kelompok yang memiliki resiko tinggi penularan covid-19. Ketiga kelompok itu adalah nakes, petugas publik dan lansia. “Mudah-mudahan vaksin yang dipasok dari pusat bisa disalurkan dengan baik kepada penerimanya. Saya harap dinkes betul-betul selektif dan tepat sasaran dalam menyalur vaksin,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinkes Kendari, drg Rahminingrum mengaku telah mendistribusikan vaksin sesuai dengan sasaran yang ditetapkan pemerintah. Seperti menyalurkannya kepada nakes yang memiliki resiko tinggi tertular covid-19. “Tahap pertama kita kebagian sekitar 8 ribu dosis vaksin dan itu diprioritaskan untuk nakes dan tenaga penunjang kesehatan lainnya. Kami sudah berikan. Penyaluran vaksin dosis pertama ke nakes itu cakupannya sudah melebihi 100 persen. Yang dosis kedua itu sudah sekitar 73,98 persen atau sekitar 3.071 dari 4.151 nakes yang menjadi target vaksinasi,” ungkap Rahminingrum.
Terbaru kata dia, Kota Kendari kebagian 8 ribu dosis lagi. Itu ditujukan kepada petugas publik dan lansia. Penyalurannya sudah dilaksanakan sejak 4 Maret 2021. Untuk pemberian dosis tahap pertama, lanjut dia, diberikan kepada 1.042 orang dari 54.877 orang petugas publik yang menjadi sasaran vaksinasi. Sedangkan untuk lansia, dosis pertama akan diberikan kepada sekira 6.248 orang dari 29.129 orang lansia yang menjadi target vaksinasi covid-19. Kendati demikian, Rahminingrum memastikan seluruh target akan tervaksin. Hanya saja bertahap atau menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat.
Terkhusus lansia, Rahminingrum memastikan 100 persen tervaksin terkecuali mereka yang komorbid atau memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes, dan penyerta lainnya. “Saya sudah instruksikan seluruh puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya agar tidak menolak permintaan lansia untuk divaksin. Karena sesuai aturan kelompok mereka harus 100 persen tervaksin,” kata Rahminingrum. (b/ags)
Gelombang I Diperuntukan Nakes
Penyuntikan Pertama Lebih 100 Persen
Penyuntikan Kedua 73,98 Persen atau 3.071 Dari 4.151 Nakes
Kuota 8 Ribu Dosis
Penyuntikan Dimulai Januari
Gelombang II Diperuntukan Petugas Publik dan Lansia
-Lansia 6.248 Orang dari Target 29.129 Lansia
-Petugas Publik 1.042 Orang dari Target 54.877 Petugas Publik
-Kuota 8 Ribu Dosis
Penyuntukan Dimulai 4 Maret