KENDARINEWS.COM — Masih dari pengalaman sebagai orang yang pernah terpapar virus covid 19. Jika pada minggu lalu, begitu besar peran dari tenaga medis yang merawat, maka pada catatan minggu kali ini akan menguraikan pengalaman pada saat terpapar virus covid-19. Sejak dinyatakan hasil swab anti gen dinyatakan positif, langsung isolasi mandiri di rumah sakit. Minggu lalu, saya sudah ceritakan gejala awal covid sudah menyerang tubuh yakni tubuh seperti letih/lelah, pegal-pegal, demam, dan tulang seperti remuk. Sebelum masuk ruangan isolasi mandiri, diadakan pemeriksaan cek darah dan rontgen.
Satu hari saat isolasi mandiri, sudah tidak bisa mengenali bau. Minyak kayu putih, sudah tidak bisa tidak bisa dibedakan. Demikian halnya, saat sikat gigi, tidak bisa merasakan pasta gigi. Nafsu makan berkurang karena perut tidak terasa nyaman. Apalagi kadang sering disertai perasaan mual. Belum lagi sering batuk.
Setelah pindah ke Rumah Sakit Bahteramas, diadakan pemeriksanaan ulang seperti darah lengkap, pemeriksaan EKG, foto rontgen. Satu hari sebelum pulang ke rumah kontrol untuk melihat perbaikan gejala paru-paru. Setiap hari, saya diperiksa tekanan darah, suhu tubuh, dan saturasi. Perawat yang memeriksa juga menanyakan apa keluhan yang dialami. Berbagai jenis obat-obatan diberikan. Saya sendiri, terakhir di tempatkan di ruang isolasi khusus ICU RS Bahteramas.
Di ruang isolasi khusus, tersedia alat monitor yang menampilkan kinerja organ tubuh, seperti detak jantung, kadar oksigen dalam darah, dan tekanan darah. Ada juga ventilator, yang dapat membantu pasien bernapas. Selama di ruang isolasi khusus, saya dipasangkan infus untuk memasukkan cairan, nutrisi, serta obat-obatan. Selama beberapa hari, saya juga dipasangi kateter, karena memang tidak bisa buang air kecil sendiri. Pun, juga gunakan pampers untuk BAB.
Inilah yang membuat, masa waktu isolasi yakni kebersamaan dengan istri. Misalnya untuk membersihkan BAB, karena untuk laksanakan salat, mesti harus bersih dari tinja. Demikian juga dengan aktivitas lain, seperti makan bersama. Interaksi dengan dunia luar sama sekali tidak bisa. Interaksi hanya dengan petugas medis dengan pakaian lengkap APD.
Jenis obat-obatan, selain ada yang disuntik, melalui infus dan tablet. Jenisnya macam-macam, yakni untuk antibiotik, obat antivirus, obat mengencerkan dahak, vitamin-vitamin. Lain lagi, ramuan obat tradisional yang diminum khusus. Saya mendapat kiriman daun sambiloto dari Asbar Bilu. Terima masih atas kirimannya. Ada juga ramuan minuman katanya dari Wakatobi. Tidak lupa, minum air kelapa. Saya juga mengonsumsi sunchorella. Setelah beberapa hari, ‘terbaring total’, tim dokter sudah membolehkan beraktivitas ke kamar mandi.
Tentu saja di kamar mandi disediakan alat bantu pernapasan untuk berjaga-jaga jika ada kejadian luar biasa. Alat bantu pernapasan, sudah dimulai diturunkan secara bertahap. Awalnya menggunakan high flow nasal, kemudian menggunakan masker respiratory. Berselang 2 hari selanjutnya, sudah dianjurkan untuk menggunakan simpel mask. Terakhir sudah bisa gunakan nasal canula dengan konsentasi oksigen 2-3 ltr/menit. Setelah itu, sudah dapat beraktivitas berjemur di ruang terbuka terutama pukul 09.00 pagi.
Alhamdulilah, hasil pemeriksaan PCR terakhir sudah menunjukkan gejala negatif. Aktivitas sekarang, sisa pemulihan terutama aktivitas setelah lama berbaring di tempat tidur. Masih perlu waktu agar tubuh dapat kembali pulih seperti semula. Di ruang isolasi khusus terdapat 12 tempat tidur. Pada saat saya dirawat, hanya ada 5 pasien yang dirawat di kamar lainnya. Menurut petugas medis, jumlahnya sudah jauh berkurang dibanding bulan-bulan Juli-Agustus tahun 2020 yang sampai over load. Kita berharap, jumlah pasien yang dirawat semakin sedikit.
Dari catatan sebagai orang yang pernah terpapar Covid-19, maka pelajaran penting adalah harus tetap waspada terhadap ancaman Covid-19. Virus ini, ada di sekitar kita. Perlu prokes yang ketat. Karena itu, gunakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Kalaupun, virus ini menyerang tubuh kita, dengan gejala yang saya alami, jangan takut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Karena semakin cepat kita terdeteksi, maka semakin besar kita bisa sembuh dari Covid-19. Soalnya, virus Covid-19 dapat menyebabkan kematian. (KN)