KENDARINEWS.COM — Bagi warga metro yang sudah lama mendambakan pasokan air yang bersih dan lancar nampaknya harus lebih bersabar. Pasalnya, Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari di Tabanggele, Konawe masih ditunda. Belum tuntasnya pembebasan lahan dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) jadi kendala pembangunan investasi senilai ratusan miliar itu.
Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari, Damin mengaku telah berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terkait pembebasan lahan pembangunan SPAM di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalo Moare. “Kami dibantu Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Sementara masih bernegosiasi,” kata Damin.
Selain terkendala pembebasan lahan, lanjut Damin, belum tuntasnya pengurusan amdal juga menjadi salah satu penyebab tertundanya pembangunan salah satu megaproyek pemkot itu . “Kalau masalah amdal, kami masih kordinasi dengan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Kendari untuk mencari solusinya,” ujarnya.
Terpisah, Kepala DLHK Kendari Nismawati mengaku tidak bisa mengeluarkan amdal lantaran izin tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra. Menurut Nismawati, untuk pengurusan amdal yang melibatkan atau melewati dua wilayah izinnya harus dikeluarkan oleh pemprov.
“Seandainya hanya di satu wilayah saja misalnya hanya Kendari, maka kita akan dibahas di Kendari. Kalau di Konawe saja maka akan dibahas di Konawe, tapi kalau dia melintasi dua kabupaten kota dia akan dibahas di tingkat provinsi. Sampai hari inI, belum ada undangan untuk itu (pembahasan amdal di Provinsi),” ungkap Nismawati.
“Kami harapa PDAM sebagai pemrakarsa pembangunan untuk segera berkordinasi dengan Pemprov Sultra. Jika memerlukan pendampingan tentu kita akan berikan. Toh, pembangunan SPAM PDAM ini untuk kepentingan kita bersama. Kepentingan masyarakat luas,” kata Nismawati.
Terpisah, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku pembebasan lahan dan pengurusan amdal SPAM PDAM segera tuntas tahun ini. Diapun meminta seluruh pihak terkait termasuk Pemkab Konawe mensukseskan pembangunan SPAM PDAM mengingat fasilitas yang dibangun semanta-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, baik untuk masyarakat Kendari dan tak menutup kemungkinan bagi masyarakat Konawe.
Adapun alasan pihaknya memilih kawasan Tabanggele sebagai lokasi pembangunan SPAM PDAM mengingat lokasinya yang tak terlampau jauh dengan Kota Kendari dengan sumber air baku (sungai pohara) serta potensi kerusakan kerusakan pipa air sangat kecil karena tidak berada dibawah jalan utama seperti di Pohara. (b/ags)
Pembangunan SPAM PDAM
-Pemenang Tender PT Adhy Karta
-Nilai Proyek Rp 380 Miliar
-Masa Pengerjaan 1,5 Tahun atau Hingga Medio 2022
-Lokasi di Tabanggele
Terkendala
-Pembebasan Lahan yang Belum Rampung
-Amdal Masih Berproses