Agista Minta Korban Kekerasan Melapor

KENDARINEWS.COM — Pelaku tindak kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak kerap lolos dari jeratan hukum. Padahal tidak hanya fisik, korban harus menambung beban mental. Hal ini disebabkan masih banyak korban tindak kekerasan yang enggan melapor. Baik lantaran khawatir adanya ancaman maupun karena ketidaktahuannya.

Bunda PAUD Sultra, Agista Ariyani meminta masyarakat tak takut melaporkan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jika tidak dilaporkan, tindakan ini akan terus terulang. Sayangnya, tidak sedikit korban maupun masyarakat merasa takut untuk melaporkan.

Agista Ariyani

“Saat ini yang menjadi kendala terkait kekerasan yang anak dan perempuan adalah mereka takut melapor. Jadi ini yang terus kami tekankan. Laporkan bila memang menemukan kasus kasus kasus. Bantu pemerintah menekan ini, jangan malah dibiarkan,” pinta Agista kemarin.

Selama pandemi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) mengklaim catatan kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat. “Jadi, masyarakat harus diedukasi. Bagaimanapun kita semua berharap Sultra bebas dari kekerasan terhadap anak dan perempuan. Tapi itu semua harus di dukung oleh semua pihak, bukan hanya pemerintah semata. Tetapi bagaimana masyarakat sekitar juga bisa membantu agar tak ada ada lagi kasus kasus kekerasan di Sultra, ” kata istri orang nomor satu di Sultra itu.

Sebagian besar kata dia, kasus kekerasan disebabkan faktor ekonomi. Di tengah pandemi, banyak warga yang dirumahkan atau kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, banyak pelaku UMKM yang bangkrut.

“Inilah pemicu sehingga kasus kekerasan meningkat. Karena itu, saya mendorong pelaku kekerasan perempuan dan anak harus dihukum sesuai koridor hukum yang berlaku. Ini tetap harus ditindak sesuai hukum agar ada titik jera bagi mereka untuk tidak melakukan hal itu lagi, ” pungkasnya. (c/rah)

Tinggalkan Balasan