KENDARINEWS.COM — Setelah menuntaskan penyaluran bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) periode pertama pada 75 desa se Wakatobi, kini masih ada sisa saldo yang akan disalurkan pada ribuan masyarakat penerima untuk periode kedua. Pada periode pertama, jumlah penerima kurang lebih 6.000 kepala keluarga (KK). Dari anggaran yang terpotong pada masing-masing DD lebih dari Rp 19 miliar, baru Rp 11 miliar lebih yang terealisasi.

Pada periode kedua (Juli hingga September), penyalurannya saat ini tengah berjalan. Bedanya, pada tiga bulan pertama, penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu setiap bulan dan total Rp 1,8 juta. Sementara periode kedua setengah dari itu yakni Rp 300 ribu atau totalnya Rp 900 ribu. Jika dihitung-hitung, diperkirakan masih ada sisa saldo sekalipun periode kedua sudah tuntas disalurkan. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3APMD) Wakatobi, H. La Ode Husnan, mengatakan jika dihitung-hitung dan tidak ada perubahan, maka total anggaran yang tersalur baik dari periode pertama maupun kedua kurang lebih Rp 17 miliar.
“Karena periode pertama yang tersalur sekitar Rp 11 miliar berarti periode kedua setengah dari itu. Jadi, kemungkinan akan ada sisa anggaran BLT-DD,” ungkapnya, Senin (14/9). Jika demikian, maka sisa anggaran tersebut dikembalikan ke masing-masing kas Pemerintah Desa (Pemdes). Pihak Pemdes kata Husnan tak akan mempermainkan anggaran tersebut mengingat sudah ada peruntukannya.
“Jelas sisanya ke kas desa. Tidak bisa diselewengkan karena sudah ada pengendaliannya di APBDes. Sudah ada menu-menunya. Jadi saya tekankan jangan salah tafsir, karena pihak Pemdes tidak bisa selewengkan anggaran ini,” tegasnya.
Sekadar diketahui, menurut Husnan dari jumlah penerima sekitar 6.000 KK pada periode pertama kemungkinan akan mengalami perubahan data pada periode kedua. Bisa saja ada yang mundur dari penerima BLT-DD dan ada juga tambahan. (c/thy)