KENDARINEWS.COM — Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Tenggara menyerahkan bantuan bahan pangan sebanyak 1.250 paket bagi masyarakat dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak Covid-19. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Asisten 1 Setda Sultra Saemu Alwi, kepada perwakilan pelaku UMKM, di posko satuan tugas penanganan Covid-19 Sultra, Rabu (12/8/2020). Asisten 1 Pemprov Sultra, Saemu Alwi mengatakan, dampak negatif pandemi COVID-19 telah dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, tak terkecuali para pelaku UMKM, sehingga pemerintah perlu bertindak memberikan bantuan tersebut.
“Dengan adanya bantuan ini diharapkan agar masyarakat terdampak pandemi COVID-19 yang berpenghasilan rendah, khususnya pedagang kecil dan UMKM, setidaknya dapat terbantu dalam memenuhi barang kebutuhan pokoknya,” ungkapnya. Sementara itu, Plt Kepala Biro Perekonomian Setda Sultra, Yuni Nurmalasari mengatakan, bantuan ini sebagai upaya Pemprov untuk mengurangi beban ekonomi dan kebutuhan pangan bagi masyarakat dan pelaku UMKM yang diakibatkan oleh dampak pandemi COVID-19.
Sasaran bantuan tersebut, untuk masyarakat dan pelaku UMKM yang merupakan nasabah BPR Bahteramas yang terdapat di 12 kabupaten/kota, diantaranya Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara, Buton, Muna, Buton Utara dan Kolaka Timur. “Nasabah yang kami berikan ini adalah yang selama ini tercatat sebagai debitur yang aktif, namun karena adanya COVID-19, dimana kegiatan social dan physical distancing, sehingga hal itu pula mempengaruhi aktivitas ekonomi mereka,” ujar Yuni.
Adapun total anggaran bantuan tersebut, lanjutnya, sebesar Rp 500 juta yang berasal dari refocusing APBD provinsi Sultra tahun 2020. Sedangkan penyalurannya akan difasilitasi oleh pihak BPR Bahteramas dan tetap berkoordinasi dengan tim gugus tugas masing-masing kabupaten/kota. “Jenis bantuannya adalah sembako non beras dengan besaran Rp 490 ribu sekian. Mulai hari ini kita penyaluran di daratan. Sementara untuk kepulauan mungkin dua minggu kedepan karena dihambat sama semua zona merah Covid-19,” tandasnya. (KP/IS)